Pernikahan
pada adat Jawa sangat terkenal dengan tradisinya yang lengkap dan unik. Akan tetapi
tidak jarang beberapa orang menyebutnya ribet dan tidak simple. Hal ini
sebenarnya tergantung dari sudut pandang seseorang yang melihatnya, karena
tradisi yang tercermin dari prosesi pernikahan adat Jawa ini tidak sekadar
memakai barang saja tetapi juga memiliki makna yang berbeda untuk masing-masing
barang hantarannya.
Nah, bagi
kamu yang belum tahu namun sangat tertarik untuk mengetahui seluk beluk dan
makna hantaran yang digunakan pada pernikahan adat Jawa berikut ini penjelasan
untuk setiap hantaran dan arti atau maknanya seperti yang dilansir dari
vemale.com
Pengertian
seserahan
Seserahan merupakan simbol bahwa mempelai pria sanggup dan mampu untuk bertanggung jawab mencukupi kebutuhan hidup so calon pengantin perempuan. Selain kebutuhan dasar, disisipkan juga barang dan makanan yang menjadi symbol akan keseriusan mempelai pria untuk mencintai dan menyayangi calon pengantinnya.
Jumlah dan isi seserahan
Seserahan merupakan simbol bahwa mempelai pria sanggup dan mampu untuk bertanggung jawab mencukupi kebutuhan hidup so calon pengantin perempuan. Selain kebutuhan dasar, disisipkan juga barang dan makanan yang menjadi symbol akan keseriusan mempelai pria untuk mencintai dan menyayangi calon pengantinnya.
Jumlah dan isi seserahan
Pada umumnya
jumlah seserahan dan barang apa saja yang akan nantinya diberikan dalam
seserahan adalah hasil kesepakatan kedua calon pengantin. Namun menurut adat
istiadat yang ada, jumlah hantaran haruslah ganjil yaitu sejumlah 3, 5, 7
hingga tak terbatas jumlahnya asalkan dalam hitungan ganjil.
Untuk isi hantaran, biarpun diberikan oleh keluarga pria, namun calon mempelai wanita biasanya diajak untuk memilih sendiri barang seserahan. Hal ini dimaksudkan agar barang seserahan benar-benar dapat dipakai oleh pengantin wanita, sehingga tidak hanya menjadi bahan tumpukan saja karena tidak sesuai selera atau malah salah ukuran.
Berikut ini jenis seserahan beserta maknanya untuk kehidupan suami istri calon mempelai.
Untuk isi hantaran, biarpun diberikan oleh keluarga pria, namun calon mempelai wanita biasanya diajak untuk memilih sendiri barang seserahan. Hal ini dimaksudkan agar barang seserahan benar-benar dapat dipakai oleh pengantin wanita, sehingga tidak hanya menjadi bahan tumpukan saja karena tidak sesuai selera atau malah salah ukuran.
Berikut ini jenis seserahan beserta maknanya untuk kehidupan suami istri calon mempelai.
- Seperangkat pakaian
Bukan hanya sekedar busana, namun pakaian di sini adalah dari ujung kepala sampai ujung kaki, meliputi jilbab (bila berjilbab), pakaian kerja, baju pesta, pakaian dalam, kain batik dan kebaya , baju tidur,tas hingga sepatu.
Makna : baik pengantin pria maupun wanita harus bisa menjaga rahasia dan kesakralan pernikahan mereka, tidak sembarang mengumbar masalah dan rahasia antara suami istri.
- Perawatan tubuh dan make-up
Seserahan ini meliputi sabun, sampo, body scrub, masker, body lotion dan seluruh perangkat perawatan tubuh yang pada umumnya digunakan oleh mempelai wanita.
Makna : mempelai pria menjamin bahwa dia bisa menjaga dengan baik penampilan istrinya yaitu dengan cara menyediakan seperangkat perawatan tubuh beserta make-up yang memadai.
- Perhiasan
Perhiasan bisa berupa kaling, liontin, cincin ataupun gelang untuk mempelai wanita. Jumlahnya tentu telah disesuaikan dengan kemampuan pengantin pria, dan umumnya diberi ciri khas sebagai simbol cinta keduanya.
Makna : calon mempelai wanita diharapkan akan selalu berusaha agar tidak mengecewakan suaminya dan tetap bersinar cerah seperti mentari walaupun berbagai masalah hidup dan bertambahnya usia tidak bisa dihindarkan.
- Makanan tradisional
Umumnya dipilih makanan yang basah dan lengket, seperti lemper, jenang, kue lapis dan sebagainya. Dengan alasan kepraktisan, makanan ini seringkali digantikan oleh aneka kue kering yang sebenarnya berbeda di dalam maknanya.
Makna : Kue yang lengket, yang umunya terbuat dari beras ketan, merupakan simbol harapan bahwa kedua pasangan yang akan selalu lengket sampai akhir hayat, dan silaturahmi kedua keluarga akan tetap baik hingga selamanya.
Selain kue, diserahkan juga berbagai buah dan yang harus ada adalah pisang raja satu sisir.
Makna : Buah-buahan merupakan simbol harapan agar pasangan yang menikah bisa menghasilkan buah limpah untuk keluarga dan orang-orang di sekitarnya.